Nama Keluarga pada Suku Kaili beserta Maknanya
Minggu, 25 Oktober 2015
Nama Keluarga pada Suku Kaili beserta Maknanya: Nama-nama keluarga yang ada di Kota Palu
Nama Keluarga pada Suku Kaili beserta Maknanya: Nama-nama keluarga yang ada di Kota Palu: Di Sulawesi Tengah terdapat bermacam-macam adat-istiadat rakyat, yaitu: pakaian, makanan khas, upacara sejak lahir hingga meninggal...
Nama-nama keluarga yang ada di Kota Palu
Di Sulawesi Tengah terdapat bermacam-macam adat-istiadat rakyat, yaitu:
pakaian, makanan khas, upacara sejak lahir hingga meninggal dunia, perumahan,
dan sebagian dibedakan oleh bahasa atau logat. Berdasarkan perbedaannya, di Sulawesi
terdapat berbagai bahasa berdasarkan etnis suku itu tersebut, yaitu: Kaili,
Tomini, Kulawi, Lore, Pamona, Mori, Bungku, Banggai, Saluan, Balantak,
Toli-toli, dan Buol (Masyhuda, 1991: 27-28).
Bahasa Kaili merupakan bahasa pendukung terbesar di daerah Sulawesi
Tengah, karena bahasa kaili di gunakan disekitar daerah Kota Palu, Kabupaten
Donggala, Kabupaten Sigi-Biromaru, dan sebagian di Kabupaten Poso. Menurut
penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Masyhuda (1979), bahasa Kaili
memiliki lebih dari 20 dialek yang berbeda. Bahasa Kaili memiliki dialek
pemersatu yaitu dialek Ledo. Disebut dialek pemersatu karena dialek Ledo merupakan
dialek yang digunakan sebagian besar masyarakat suku Kaili di provinsi Sulawesi
Tengah khususnya di ibukota provinsi yaitu di kota Palu. Dalam dialek Kaili
lainnya memiliki kesamaan pada makna setiap kata hanya saja intonasi pengucapannya
yang berbeda. Nama keluarga yang ada pada suku kaili yang terdapat di kota Palu sebagian besar telah terkontaminasi dengan suku lainnya seperti Arab, Bugis dan lainnya.
Nama keluarga dalam bahasa Kaili memiliki
keunikan pada latarbelakang terbentuknya nama keluarga itu sendiri. Penulis
menemukan berbagai keunikan yang ada pada latar belakang sebuah nama keluarga
itu sendiri terbentuk. Berikut ini adalah daftar nama keluarga beserta
asal-usul munculnya nama keluarga tersebut:
Ambalolo : Nama keluarga berasal dari akhiran
kata lolo yang memiliki arti ‘bangsawan’,
asalmula nama keluarga ini merujuk kepada panggilan seorang keluarga bangsawan
yang termuda.
Barahima : Nama keluarga ini berasal dari bahasa
Arab yaitu Ibrahim, yang diambil dari nama seorang Nabi. Nama keluarga ini
diberikan dengan harapan anggota keluarga memiliki sifat seperti Nabi Ibrahim
yang tangguh dalam menegakkan keadilan, dan tidak takut dalam memberantas
kejahatan.
Datupamusu : Nama keluarga ini merupakan nama seseorang
pada zaman penjajahan Belanda, beliau merupakan Raja Dolo yang berjuang melawan
penjajah. Diberikan nama Datu Pamusuh karena Raja ini dimusuhi oleh penjajah.
Kemudian nama ini menjadi nama keluarga yang merupakan keturunannya.
Datutinggi : Nama keluarga
ini berasal dari gabungan kata datu
dan tinggi, datu merupakan panggilan
untuk raja atau seseorang yang bergelar, dan kata tinggi memiliki makna yang
ditinggikan. Kemudian nama keluarga ini memiliki makna ‘raja yang ditinggikan’.
Dindilembah : Nama keluarga ini memiliki makna berasal
dari kata Dindi dalam bahasa Kaili yang
berarti ‘dinding’ dan kata lembah yang berarti lembah. Nama keluarga ini diberikan
kepada mereka yang tinggal di bagian dinding lembah yang bisa dikatakan di
bagian pegunungan.
Ganareke : Nama keluarga ini merupakan
penggabungan kata dalam bahasa Kaili, yang berasal dari kata Gana yang berarti ‘tidak cukup’ dan Reke ‘dihitung’. Nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang berasal dari suku
yang tidak diperhitungkan, atau suku yang tinggal di daerah pedalaman.
Kamala : Nama keluarga ini berasal dari
bahasa Kaili yang berarti ‘yang diperoleh’. Nama keluarga ini awal mulanya
merupakan nama pemberian kepada seorang anak yang sudah lama dinantikan
kelahirannya, yang kemudian menjadi nama keluarga.
Kambaco : Nama keluarga ini berasal dari bahasa
Kaili yang berarti ‘yang tersayang’. Nama keluarga ini merupakan nama pemberian
yang merujuk kepada anak yang tersayang.
Labora : Nama keluarga ini berasal dari
kata la yang memiliki dua arti yaitu
kesayangan dan marga,dan bora merupakan
nama suatu kerajaan di daerah Sigi Biromaru. Nama keluarga ini merujuk kepada
mereka yang berasal dari kerajaan tersebut.
Lahamido : Nama keluarga ini berasal dari nama Hamid dalam bahasa Arab yang berarti
‘dipuji atau memuji’. Nama keluarga ini merupakan nama pemberian kepada
keturunan dari seseorang yang awal mulanya bernama Hameed. Dengan harapan, seluruh anggota keluarga memiliki sifat
terpuji.
Lahase : Nama keluarga ini berasal dari
nama Haseem dalam bahasa Arab yang
berarti ‘pemurah’. Nama keluarga ini merupakan nama pemberian kepada keturuan
dari seseorang yang awal mulanya bernama Hasim/Haseem.
Dengan harapan, seluruh anggota keluarga memiliki sifat pemurah, suka memberi,
dan suka menolong sesama.
Lamadupa : Nama keluarga ini merupakan gabungan
kata dalam bahasa Kaili Lama yang
berarti ‘dibuatkan atau diberikan’ dan Dupa
yang bearti ‘sesajen’. Nama keluarga ini berarti ‘yang diberikan sesajen’.
Nama keluarga ini merujuk kepada nama panggilan kepada seseorang yang sangat
disayangi, yang sering diberikan sesuatu.
Lamakampali : Nama keluarga ini berasal dari kata lama yang memiliki arti ‘diberikan’dan kampali yang memiliki arti ‘tidak
diperbolehkan’. Nama keluarga ini merujuk kepada kelompok suku yang tinggal di daerah
perbatasan, yang artinya hanya mereka yang bisa memperbolehkan seseorang keluar
dan masuk dari daerah tersebut.
Lamakarate : Nama keluarga ini merupakan gabungan kata
dalam bahasa Kaili Lamaka yang bearti
‘dibuatkan acara atau upacara’ dan Rate berarti
‘roh atau leluhur’. Nama keluarga ini memiliki makna ‘membuat upacara adat
kepada leluhur’. Nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang diperbolehkan
membuat upacara adat kepada leluhur.
Lamakasusah : Nama keluarga ini merupakan gabungan kata
dalam bahasa Kaili Lamaka yang
berarti ‘dibuatkan acara atau upacara’ dan Susah
berarti ‘kesusahan’. Nama keluarga ini memiliki makna ‘membuat upacara
untuk dijauhkan dari kesusahan’. Nama keluarga ini merujuk kepada sekelompok
orang yang diberi tugas untuk membuat upacara adat untuk dijauhkan dari
kesusahan.
Lamangkau : Nama keluarga ini
memiliki asal mula merupakan julukan kepada seseorang yang memiliki tahta. Nama
keluarga ini berarti ‘seseorang yang memiliki tahta’. Nama keluarga ini merujuk
kepada sekelompok orang yang terpandang pada masanya.
Lamasituju : Nama keluarga ini
memiliki makna ‘seseorang yang berprinsip’. Nama keluarga ini merujuk kepada
seseorang yang berpendirian. Seseorang yang dikenal tidak berkompromi akan
sesuatu, tidak menunggu lama dalam memutuskan pilihan namun tidak ceroboh.
Lantangi : Nama keluarga ini merupakan nama
panggilan kepada seorang anak yang manja. Nama keluarga ini berarti ‘anak yang
manja’. Nama keluarga ini merujuk kepada seorang anak yang memiliki sifat
manja.
Lapabeta : Nama keluarga ini berasal dari nama
julukan atau nama panggilan yang dalam bahasa Kaili memiliki makna ‘orang yang
suka selalu menang’. Nama keluarga ini merujuk kepada seseorang yang sangat
ambisius akan sesuatu yang diinginkannya.
Lapangka : Nama keluarga ini berasal dari kata la yang berarti ‘marga’ dan pangka ‘pangkat’. Nama keluarga ini
merupakannama julukan atau nama panggilan yang dalam bahasa Kaili memiliki
makna ‘orang yang memiliki kedudukkan atau pangkat’.Nama keluarga ini merujuk
kepada mereka yang memiliki kedudukan atau pangkat.
Larenda : Nama keluarga ini berasal dari kata
la yang berarti ‘marga’ dan renda ‘renda’. Nama keluarga ini
merujuk kepada julukan atau nama panggilan yang dalama bahasa Kaili memiliki
makna ‘orang yang senang memakai aksesoris’.
Lasera : Nama keluarga ini berasal dari
kata la yang berarti ‘marga’ dan sera yang berarti ‘kedua’. Nama
keluarga ini merujuk kepada nama julukan atau nama panggilan yang dalam bahasa
Kaili memiliki makna ‘anak yang kedua’, yang sudah jelas asal mulanya diberikan kepada anak yang
kedua dari urutan anggota keluarga.
Lataha : Nama keluarga
ini berasal dari bahasa Arab dari kata Taha
yang berarti ‘Tabib’. Nama keluarga ini diberikan kepada seseorang yang bekerja
atau memiliki profesi sebagai Tabib.
Latani : Nama keluarga ini berasal dari
nama panggilan yang dalam bahasa Kaili memiliki makna ‘orang yang beda
sendiri’. Nama keluarga ini merujuk kepada seseorang yang memiliki ciri khas
tersendiri dalam dirinya, sehingga sangat berbeda dengan orang yang ada di
sekelilingnya.
Latungkara : Nama keluarga ini
berasal dari bahasa Kaili yang berarti ‘gelar bangsawan’. Yang sudah jelas
diberikan kepada seseorang yang memiliki gelar bangsawan.
Lembatina : Nama keluarga ini berasal dari bahasa
Kaili yang berarti ‘ibu Suri’. Nama keluarga diambil dari sebutan untuk Ibu
Suri. Ibu Suri merupakan ibu dari raja yang berkuasa di seluruh daerah lembah
kota Palu. Sehingga beliau merupakan orang yang paling berkuasa di daerah
tersebut.
Loulembah : Nama keluarga ini berasal dari bahasa
Kaili yang berarti ‘orang yang suka berayun’. Nama keluarga ini merujuk kepada
kelompok suku yang suka berayun-ayun dipohon. Mereka merupakan sekelompok suku
yang tinggal di hutan, dan suka berayun di pohon.
Makaramah : Nama keluarga ini berasal dari bahasa
Kaili yang berarti ‘orang yang keramat’. Nama keluarga ini awal mulanya adalah
nama panggilan yang diberikan kepada seseorang yang dianggap keramat. Dianggap
keramat karena orang tersebut pernah melakukan sesuatu yang membuat orang-orang
takjub.
Mantikulore : Nama keluarga ini
berasal dari nama daerah di kota Palu. Nama keluarga ini memiliki makna
‘keliling gunung’. Berasal dari kata ma yang
berarti ‘itu’ tiku ‘tikungan’ lore adalah nama gunung. Nama keluarga
ini merujuk kepada mereka yang tinggal di sekitaran gunung Lore.
Nyompa : Nama keluarga ini
berasal dari bahasa Kaili yang memiliki makna ‘menyembah’. Nama keluarga ini
merujuk kepada mereka yang ditugaskan menjaga tempat penyembahan. Selain itu,
nama keluarga ini juga merujuk kepada seseorang yang taat menyembah kepada
Tuhan.
Palaguna : Nama keluarga ini berasal dari kata Palaguna dalam bahasa Kaili yang berarti
‘bulan terang’. Nama keluarga ini merupakan nama panggilan yang diberikan
kepada seseorang yang lahir pada kondisi bulan terang. Nama keluarga ini juga
bisa merujuk kepada kelompok suku yang tinggal di daerah pinggir pantai.
Pali : Nama keluarga ini berasal
dari kata Pali dalam bahasa Kaili
yang memiliki makna ‘hambatan’. Nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang
ditugaskan untuk menjaga daerah perbatasan. Mereka ditugaskan untuk melarang
orang untuk masuk ke dalam daerah mereka.
Paliudju : Nama keluarga ini memiliki makna
‘sesuatu yang sudah lewat’. Nama keluarga ini merujuk kepada suatu hal yang
sudah lewat, atau yang sudah berlalu. Nama keluarga ini juga merupakan salah satu
nama keluarga dari gubernur Sulawesi Tengah, yaitu H. Bandjela Paliudju.
Parundju : Nama keluarga ini berasal dari kata Parundju yang dalam bahasa Kaili memiliki makna ‘dijatuhkan benda’.
Nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang sering mendapatkan hukuman.
Pasi : Nama keluarga ini berasal
dari kata Pasi dalam bahasa Kaili
yang memiliki makna ‘batu karang’. Nama keluarga ini merupakan nama panggilan
atau nama julukan yang diberikan kepada seseorang yang merujuk kepada seseorang
yang hidupnya terlihat seperti batu karang yang mudah rapuh.
Petalolo : Nama keluarga
ini berasal dari nama julukan yang diberikan kepada Ratu bangsawan yang paling
muda.
Petarani : Nama keluarga
ini berasal dari kata peta yang
merujuk kepada sebutan seorang tokoh dan
rani merujuk kepada perempuan cantik. Nama keluarga ini merujuk kepada
seorang tokoh atau pahlawan wanita.
Ponulele : Nama keluarga
ini berasal dari bahasa Lore yang berarti ‘sudah ada kabar’. Nama keluarga ini
merujuk kepada seorang yang merupakan pembawa kabar.Nama keluarga ini telah
menjadi nama sebuah jembatan di Kota Palu sebagai penghargaan dari seorang
Gubernur yang bermarga Ponulele.
Puebongo : Nama keluarga ini berasal dari kata Pue yang berarti ‘Tuhan atau orang yang
dituakan’ dan kata Bongo yang bearti
‘keras kepala’. Nama keluarga ini diberikan sebagai julukan kepada seseorang
yang dituakan yang memiliki sifat keras kepala. Nama keluarga ini diambil dari
nama tempat yang dulunya dihuni oleh orang-orang yang keras kepala.
Randalembah : Nama keluarga ini berasal dari kata Randa dalam bahasa Kaili yang memiliki
makna ‘gadis lembah’. Nama keluarga ini merujuk pada suatu daerah yang dihuni
oleh banyak wanita cantik.
Rantelembah : Nama keluarga ini
berasal dari kata Rante dalam bahasa
Kaili yang memiliki makna ‘Rantai’ dan kata Lembah yang berarti ‘lembah’. Nama
keluarga ini didenotasikan kepada seseorang yang menjadi pemersatu lembah.
Sigilimpu : Nama keluarga ini berasal dari kata Sigilimpu dalam bahasa Kaili yang
memiliki makna ‘menyingkap tabir’.Nama keluarga ini merujuk kepada seorang
peramal, dia bisa menyingkap tabir.
Singi : Nama keluarga ini berasal dari
kata Singi dalam bahasa Kaili yang
memiliki makna ‘sangar’. Nama keluarga ini awal mulanya diberikan kepada
seseorang yang terlihat sangar.
Sisilembah : Nama keluarga ini berasal dari kata Sisilembah dalam bahasa kaili yang
berarti ‘disemua tempat’. Nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang memiliki
keberuntungan disetiap tempat. Nama keluarga ini merujuk kepada pedagang.
Songkolangi : Nama keluarga ini berasal dari kata Songkoyang berarti ‘kopiah’dan Langi ‘langit’. Nama keluarga ini memiliki
makna ‘menyangga langit’. Nama keluarga ini diberikan kepada seorang yang
dulunya memiliki kekuatan atau kehebatan.
Sumanga : Nama keluarga ini berasal dari kata Sumanga yang memiliki makna ‘semangat’. Nama
keluarga ini merujuk kepada seseorang yang memiliki antusias atau yang terlihat
sangat bersemangat.
Tadorante : Nama keluarga ini berasal dari kata Tadorante yang memiliki makna ‘terikat
oleh rantai’. Nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang anggota keluarganya pernah
mendapatkan hukuman dan dirantai.
Tanette : Nama keluarga ini berasal dari
kata Tanette yang memiliki makna ‘orang
kecil’. Nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang berasal dari suku yang
memiliki kelas social rendah.
Tirolembah : Nama keluarga ini berasal dari kata Tirolembah yang memiliki makna ‘melihat
lembah’. Nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang selalu melihat
kebawah.nama keluarga ini merujuk kepada mereka yang tinggal di pegunungan, dan
juga merujuk kepada mereka yang memiliki sifat tidak sombong, karena nama
keluarga ini juga memiliki makna yang merujuk kepada seseorang yang selalu
melihat ke bawah.
Tuangkodi : Nama keluarga ini merupakan nama
panggilang untuk seorang tuan muda. Nama keluarga ini merujuk kepada nama
kesayangan untuk seorang raja atau tuan yang dalam silsilah keluarganya
merupakan yang termuda.
Yojodolo : Nama keluarga ini berasal dari kata Yojo yang berarti ‘anak’ dan dolo
adalah nama sebuah desa yang ada di kabupaten Sigi-Biromaru yang memiliki makna ‘anak yang berasal
dari Dolo’. Nama keluarga ini merupakan julukan kepada seorang anak yang
berasal dari daerah Dolo.
Yojokodi : Nama keluarga ini berasal dari kata Yojo yang berarti ‘anak’ dan
kodi berarti ‘kecil’. Nama keluarga ini berasal dari nama pemberian kepada
salah satu anak dari Raja, diberikan nama Yojokodi
karena anak ini memiliki postur tubuh yang kecil.
Yojombaso : Nama keluarga ini berasal dari kata Yojo dan mbaso yang memiliki makna ‘anak yang besar’. Nama keluarga ini
merupakan nama panggilan yang diberikan kepada anak yang berbadan besar.
Yotolembah : Nama keluarga ini berasal dari kata Yotolembah yang memiliki makna ‘yang
terkecil’. Nama keluarga ini merupakan nama panggilan yang diberikan kepada
anak yang terkecil.
Langganan:
Postingan (Atom)